Belajar Sejak Dini “Bagai Menulis Di Atas Batu”

Bermain sambil belajar
Pada saat ini ibu-ibu muda lebih senang membawa sang buah hati melakukan aktivitas di lingkungan sekolah, karena adanya sebuah kesadaran bahwa membentuk perilaku dan pengembangan potensi dasar harus dikembangkan sejak dini.

Hal itu rupanya juga disadari oleh para pengelola pendidikan non formal sehingga lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tumbuh subur baik di perkotaan maupun pedesaan. Para pengelola pendidikan usia dini berlomba-lomba membuat program-program unggulan yang mampu menarik minat para orang tua agar menyekolahkan sang buah hati di sekolah yang dikelolanya.

Demikian pula yang dilakukan oleh lembaga PAUD ELFATH   yang berdiri sejak tahun 2011 yang berlokasi di jalan dr. Cipto Sumenep. Lembaga non formal yang saat ini membuka 7 layanan, yaitu TK, KB, TPA, TPQ, Bina Keluarga Balita dan sekolah inklusif/PAUD inklusif serta Taman Posyandu.

Direktris ELFATH, Nurul Hayati, S. Pd., menyampaikan bahwa pendidikan usia dini sangat penting diberikan kepada anak-anak karena akan mampu mengembangkan potensi anak secara optimal bagi terbentuknya perilaku, “Seperti peribahasa mengatakan “bagaikan menulis di atas batu”, artinya ketika kecil belajar mudah dicerna. Fungsi pendidikan usia dini bersifat membina, menumbuhkan dan mengembangkan potensi anak sehingga mempunyai kemampuan dasar sesuai tahap perkembangannya supaya mereka menjadi siap ketika memasuki jenjang pendidikan dasar. ”

Selanjutnya Nurul menuturkan bahwa konsep-konsep yang dikembangkan di ELFATH   menganut aliran sistem Holistik Integratif (HI).  7 sistem layanan yang dikembangkan di ELFATH   yaitu TK, KB, TPA, TPQ, Bina Keluarga Balita dan sekolah inklusif/PAUD inklusif serta Taman Posyandu saling berkaitan, saling berkesinambungan dan saling melengkapi, “Kami ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi anak-anak baik itu pada stimulasi pendidikan, kesehatan, hak perawatan maupun kesejahteraan. Ketika semua itu sudah didapatkan di lembaga kami para orang tua tidak akan kemana-mana karena semua kebutuhan itu sudah ada di kami. dan alhamdulillah saat ini murid yang ada semuanya berjumlah 160 siswa. “

Ketertarikan para orang tua menyerahkan buah hatinya ke ELFATH   karena program-program inovasinya menjadi daya tarik luar biasa, “Salah satu dari program itu adalah out door aktivite, “ tutur Nurul membuka resep keberhasilannya, “Konsepnya belajar tidak terpaku pada kelas dan program ini kami lakukan 2 minggu sekali, contohnya anak-anak belajar di rumah siswa lain dengan materi disesuaikan dengan kondisi potensi dari keluarga itu, belajar di Taman Bunga, di PDAM, perpustakaan ataupun di tempat-tempat lain. Pada pertemuan itu intinya keluar dari kurikulum karena kita ingin memberikan wacana atau pengetahuan yang berbeda dan itu nyata yang langsung bisa dirasakan dan bermanfaat bagi anak.

Dalam proses itu bagaimana menanamkan bahwa anak-anak bisa belajar dari lingkungan dan bersosialisasi dengan lingkungan. Pendidikan usia dini kan intinya bermain sambil belajar baik pada pembelajaran agama dan akhlaq, sosial dan kepribadian, estetika, jasmani, olahraga, kesehatan maupun merangsang minat anak pada ilmu pengetahuan dan teknologi,”

Nurul menuturkan bahwa visi dan misi yang dikembangkan di ELFAT dapat berjalan dengan baik karena mendapat dukungan penuh dari para guru dengan prinsip satu kata dan satu bahasa yaitu memberikan pelayanan yang terbaik pada anak didik. Layanan terpadu yang dikembangkan ternyata mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat, hal itu dapat dibuktikan antusias para orang tua menitipkan putra-putrinya di PAUD Elfath.

Walaupun great biaya yang dibebankan pada orang tua cukup mahal tapi mereka sangat percaya karena pengelolaan keuangan sangat transparan. Namun demikian ELFATH   tidak menutup mata bahwa ada beberapa anak-anak mendapatkan keringanan separuh SPP dan ada juga yang dibebaskan. “Kami lahir dari masyarakat dan untuk masyarakat serta besar bersama masyarakat maka semoga kehadiran kami bisa menjadi alternatif bagi masyarakat terutama untuk pendidikan usia dini, “Pungkas Nurul menutup perbincangan. .  (Lilik Rosida Irmawati)