Buku Bukan Satu-Satunya Sumber Belajar

Masrur Abadi, M. Pd
Prestasi adalah sesuatu yang dikejar  dalam kehidupan karena meraih sebuah prestasi adalah puncak kerja keras dalam sebuah proses panjang. Prestasi  bukan hanya mampu membanggakan diri sendiri tetapi juga komunitas sebaya, para guru, lingkungan sekolah maupun orang tua. 

Kebanggaan itupun juga dirasakan oleh Kepala Sekolah SDN Pangarangan III, Masrur Abadi, M. Pd., berkat kerja keras tim work SDN Pangarangan III maupun para siswa telah membuahkan hasil nyata. Prestasi akademik telah diraih oleh beberapa siswa dalam event lomba Matematika dan IPA (MIPA). Di ajang MIPA yang diadakan oleh Unija meraih juara I, event MIPA yang diadakan oleh M. Ts  Tarate juga meraih juara I, begitu pula yang diadakan oleh M. Ts. N Giling Depag meraih juara I. Untuk tingkat propinsi lomba MIPA masuk dalam semifinal.

Prestasi yang diraih oleh siswa SDN Pangarangan III adalah hasil pembinaan yang dilakukan terus menerus, program pembinaan bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di rumah, berbagi resep keberhasilan Masrur menuturkan, “Setelah menemukan anak-anak yang berbakat lalu dipilah dan difokuskan pada materi matematika atau IPA kemudian pembinaannya diserahkan pada guru yang kompeten yang bertugas  sebagai pembina. Kalau matematika pada bapak Saleh Horman sedangkan IPA pada ibu Linda. Pembinaan bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi lebih banyak di rumah dan dalam waktu yang cukup lama. Anak-anak yang berbakat ini telah kami persiapkan cukup lama untuk berkompetisi baik di kabupaten maupun propinsi. “
Selanjutnya Masrur menyampaikan bahwa keberhasilan bukan hanya dilihat dari prestasi dalam ajang lomba dan terwakili oleh segelintir siswa akan tetapi out put yang dihasilkan kelak mencakup dimensi kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual, “Ketiga kecerdasan itu dikembangkan secara bersamaan. Nah, untuk itu kami mengadopsi konsep Creating Learning yang diprakarsai oleh Unesco dengan menyediakan sarana pembelajaran di kelas. Istilahnya kelas di bedah, kelas di setting demikian menarik dan menyenangkan.

Alhamdulillah sudah sekitar 80 % kelas telah dibedah dan disiapkan dengan screen permanen dan proyektor serta 3 wifi yang bisa meng-conek akses internet. Dengan fasilitas seperti itu anak-anak saat ini sudah belajar langsung melalui internet. jadi tidak ada alasan bahwa satu-satunya sumber belajar dari buku. Dengan  melakukan browssing yang dipandu oleh guru anak-anak bisa menemukan sumber belajar yang mendekati realitas. Dan ini sangat membantu para guru ketika mengalami kesulitan membawa media peraga, “

Menurut Masrur ketika anak-anak difasilitasi dengan fasilitas memadai dan diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya maka akan memberikan efek yang sangat positif. Dengan melakukan pembelajaran browssing maka satu kemampuan IT dasar sudah dimiliki. Apalagi SDN Pangarangan III telah memiliki laboratorium komputer dan itu memberikan kemudahan pembelajaran dasar komputer pada para siswa. Dalam perkembangannya sekolah membolehkan siswanya membawa fasilitas sendiri yaitu tablet sebagai media pembelajaran di sekolah.

Untuk membentuk karakter Masrur menerapkan pola pembiasaan yang tersistem, program pembiasaan yang dilakukan satu tahun yang lalu kini telah terlihat hasilnya terutama dalam hal kedisiplinan. Jam masuk yang diterapkan pukul setengah tujuh telah mencapai target yang diharapkan dan semua warga sekolah bisa mematuhi dan tepat waktu. Rutinitas pembiasaan yang dilakukan setiap hari Senin melaksanakan upacara bendera, hari Selasa dan Kamis membaca buku yang telah disediakan di masing-masing kelas dengan area sudut baca. 

Hari Rabu dan Jum’at tadarrus Al-Qur’an bagi kelas tinggi dan Juz Amma bagi kelas rendah dan  hari Sabtu melakukan senan bersama, “Grafik pencapaian menunjukkan angka positif. “Ujar Masrur, “Saat ini karakter mencintai kebersihan, kerapian dan keindahan mulai terlihat karena ruangan kelas telah disetting indah, rapi dan menyenangkan. Dengan setting kelas seperti itu penanaman nilai-nilai estetika tertanam dan anak-anak menjadi betah dikelasnya, “

Menurut Masrur Abadi bahwa pencapaian tersebut karena adanya kerja sama yang baik serta peran serta paguyuban kelas yang telah terbentuk. “Saat ini dalam komunikasinya paguyuban kelas tidak melakukan rapat-rapat di sekolah tetapi telah membuat blog-blog sendiri di beberapa akun BBM dan Face Book khusus kelas itu. Dengan demikian komunikasi antar guru dan wali murid mendekati 24 jam sehingga dapat menginformasikan suasana anak di rumah maupun di sekolah. Ini sangat luar biasa bagi kami untuk memantau perkembangan anak karena komitmen orang tua sangat tinggi membantu kami dalam mendidik. “ (El)