Prosesi Pertunjukan Silat Ghul-Ghul

 Lilik Rosida Irmawati

Komunitas pencinta Pencak Silat Ghul-Ghul hanya ada di wilayah kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Komunitas ini setiap setengah bulanan mengadakan pertemuan rutin dengan cara menampilkan acara Pencak di sebuah arena terbuka. Biasanya pementasan diadakan bergiliran sesuai dengan jadwal yang diatur, atau pada saat salah satu anggota memperoleh undian arisan. 

Selain itu perkumpulan tersebut sering diundang ketika seseorang sedang melaksanakan hajatan ataupun dalam acara pengajian. Tak jarang beberapa perkumpulan silat Ghul-Ghul tampil dalam satu arena, dengan tujuan adu kepandaian, kepiawaian dan kehebatan ketika tampil memainkan jurus-jurus silat mematikan. Meskipun tampil dalam satu arena permainan, keharmonisan antar perkumpulan tetap terjaga.

Dalam setiap penampilan arena yang dipergunakan menempati halaman yang sangat luas, serta didirikan sebuah panggung. Adapun prosesi penampilan dalam setiap pertemuan sebagai berikut ;

Pertama adalah prakata yang disampaikan oleh ketua dan wakil ketua perkumpulan. Isi dari prakata tersebut adalah perkembangan perkumpulan silat serta tujuan diadakannya perkumpulan. Setelah itu acara dilanjutkan dengan penampilan atraksi Can-macanan (berkostum harimau, dimainkan oleh 1 atau 2 orang). 

Atraksi ini menampilkan kepandaian dan kemahiran melakukan gerakan-gerakan lompatan, bergulingan ataupun gerakan akrobatik. (Can-macanan mengadopsi dari budaya Cina, Barongsai). Adapun musik yang dimainkan dalam penampilan Can-macanan  adalah irama Serama Teter, tetapi tidak menggunakan alat musik Jidur

Setelah penampilan atraksi Can-macannan yang mendebarkan usai, para penonton disuguhi  penampilan pelawak, dengan memakai kostum badut. Penampilan para pelawak ini mampu mengocok perut penonton, sehingga suasana semakin hangat dan menyenangkan. Setelah acara lawakan usai, maka penampilan permainan silat dimulai. Pertama-tama yang tampil adalah permainan tunggal, 5 sampai 7 orang pesilat menampilkan permainan silat Kembhangan. Para pesilat tunggal ini, memperagakan berbagai macam kemahiran, ketangkasan serta keluwesan gerak.

Setelah penampilan silat Kembhangan selesai, maka inti permainan pertandingan dimulai. Para pesilat secara bergantian memamerkan ketangkasan, kehebatan tendangan dan jurus-jurus silat dengan kelenturan tubuh, gerak yang gemulai, indah mempesona. Walaupun dalam posisi bertanding, jurus-jurus yang dimainkan tidak sampai menimbulkan cedera pada lawan tanding. Karena kemahiran yang dipertontonkan dalam pertandingan tersebut hanya ber-tujuan melihat perkembangan kemampuan para pesilat dalam satu perkumpulan.

Pada acara inti pertandingan silat Ghul-Ghul, terkadang ada beberapa pesilat dari perkumpulan lain  mengambil bagian memamerkan kemahirannya bermain silat. Walaupun dalam posisi bertanding, para petanding lebih mengutamakan nilai-nilai persahabatan dan persaudaraan. Sehingga kehebatan dan kepiawaian dalam menguasai berbagai gaya ilmu silat, hanya dipamerkan dalam bentuk gerakan-gerakan tanpa menciderai lawan tanding, karena pertandingan tersebut tidak bertujuan mencari pemenang.

Silat Ghul-Ghul merupakan sebuah media menjalin tali ukhuwah Islamiyah. Maka tidak mengherankan perkumpulan-perkumpulan yang ada di setiap desa sering mengadakan pertunjukan bersama atau saling mengundang. Di samping itu silat Ghul-Ghul sering dipentaskan apabila merayakan hari-hari besar Islam ataupun diundang dalam acara hajatan.

Adapun pakaian yang dikenakan oleh para pesilat biasanya memakai seragam satu warna, yaitu hitam-hitam atau putih-putih. Dengan model baju longgar, celana longgar serta aksesoris lain seperti ikat kepala. Untuk para penabuh pakaian yang dikenakan berwarna hitam-hitam, celana sebatas lutut (komprang), dipadu kaos bergaris (warna merah-putih), dengan aksesoris lainnya, pemakaian odheng serta kain ikat di bagian pinggang.