Ketika Kuncup Mulai Bermekaran




Pentigraf: Lilik Rosida Irmawati

Uki menatap hamparan hijau setinggi satu meter dan kelopak-kelopak putih beraroma menenangkan. Penuh bahagia Uki berkeliling dan menyentuh kelopak-kelopak yang mulai bermekaran. Area percobaan kebun melati yang ditanamnya tergolong sukses, dan hari ini menjadi panen pertama. Sesuai petunjuk sang guru untuk menyiapkan selamatan berupa bubur merah putih, kue pasar macam 7 dan kembang setaman untuk didoakan kemudian dibagikan pada anak yatim piatu.

Jumlah pelanggan semakin banyak berdatangan memesan baik yang berupa kuncup, maupun melati mekar sampai berbentuk roncean. Mulai bulan Rabiul awal sampai akhir merupakan musim pernikahan, dan musim uang bagi Uki. Selama ini Uki mesti menghubungi ibu-ibu pengepul untuk memenuhi pesanan para pengrias penganten di kota. Di musim-musim seperti itu penghasilan Uki lima kali lipat dari uang transport ditempatnya mengabdi sebagai guru sukarelawan.

Setelah berembuk dengan orang tua dan mendapat dukungan dari Isma, tunangannya Uki mulai menggarap satu hektar untuk berkebun melati sebagai pengganti tanaman tembakau yang tiap tahunnya selalu menurun. Penuh dengan cinta Uki merawat kebun melati yang kini mulai tumbuh kuncup-kuncup dan bermekaran. Isma yang semula mendukung langkah Uki untuk berwirausaha memutuskan ikatan pertunangan karena Uki memilih mundur dari mengajar. Bagi Isma prestise lebih penting serta lebih bahagia melihat Uki berseragam bekerja di pemerintahan ketimbang bekerja di sawah beraroma tanah dan lumpur.

Sumenep, 30 November 2019