Drs. Salehoddin, Dikenal Tegas dan Killer

Drs. Salehoddin, Kepala SMA Negeri I Batuan Sumenep

Salehoddin bersama istri
Perjalanan panjang pendidikan Salehoddin telah direngkuhnya, meski belum sampai batas ilmu yang ditimbanya. Lulus dari IKIP Surabaya (1990), dengan menggenggam titel  sarjana, Drs. Salehoddin mulai mengajar di Surabaya, sebagai guru pendidikan jasmani (Penjas) SMP Makajaya I Surabaya. 

Mengajar di Surabaya ternyata tidak begitu lama, setelah proses Salehoddin akhirnya sebagai CPNS guru Penjas di SMA Pasuruan. “Saat diangkat menjadi CPNS Guru, bangganya luar biasa, tapi ketika saya tahu ditugaskan di Pasuruan, saya agak bimbang juga”.

Alasan kebimbangan ini tambah Pak Saleh, keinginan kembali ke tanah kelahiran  berkumpul bersama orang tua tidak terpenuhi. “Tapi semua sudah menjadi kehendak Allah, dimanapun saya ditugaskan telah menjadi amanah, dan saya harus menjalaninya”.

Tahun 1994 menjadi tahun yang mucul bagi guru Saleh, sebab pada tahun itu ia dipindah tugaskan ke SMA Negeri I Sumenep, sebuah sekolah yang pastinya tidak begitu jauh dari tempat ia tinggal. Pak guru Saleh tinggal di Jl. Yos sudarso 36 RT 01/RW  01 Pabian sumenep. Saat mengajar penjaskes di sekolah, ia memang dikenal sangat disiplin, tegas dan “killer”. Sikap ini bagi Salehoddin tentu memiliki alasan, karena menurutnya sikap disiplin merupakan awal dari sebuah kesuksesan.

Pada tahun 2011, jenjang karir Pak Saleh mulai diperhitungkan dan kemudian diangkat menjadi kepala SMA Negeri Sapeken, sebuah wilayah kepulauan yang kadang dihindari oleh sebagian PNS yang bertugas ditempat itu. Dan sebelumnya, pihaknya juga pernah bertugas sebagai kepala SMA Nahdlatul Ulama (NU), dosen D2 PGSD STITA An-Nuqoyah Guluk-guluk, tutor D2 PGSD Kecamatan  Kalianget,  Manding, Kota, Dasuk, Pragaan, Bluto bagi PNS, juga Wakasek Kesiswaan SMA Negeri dan SMP Negeri, serta mendirikan Madrasah Diniyah (MD) Bahrul Ulum di desa Pabian sekaligus sebagai pengasuhnya.

Selain pendidikan formal dilaluinya, pendidikan non formal yang juga menjadi syarat dalam aturan kepegawaian maupun bidang yang digelutinya, ia mengikuti; Diklat prajab III 1993, Diklat internasional level I IAAF/ PB PASI 1995, Diklat nasional Penjas tahun 1996, 1998, 2000, 2008, 2010, Diklat pelatih renang nasional 1993, Diklat nasional P.B. PON tahun 2000, Diklat pelatih basket, Diklat nasional tentang perkoperasian tahun 2002, Diklat jatim tuton D2 PGSD tahun 1996, 1997, 1998, 1999, 2000 dan Diklat prajabatan Kepala Sekolah 2010.

Sebagai aktifis Nahdhiyin, Salehoddhin juga terlibat dalam organisasi keagamaan terbesar itu Nahdlatul Ulama (NU), beberapa diantaranya diberi amanah sebagai, Wakil Ketua Tanfidiyah PC NU Sumenep, AHWAN MWC NU Kec. Kota Sumenep, Ketua Yayasan Pendidikan Ma’arif PCNU Sumenep, Pengurus PERGUNU Sumenep, kedua terakhir aktif sampai sekarang. Selain itu ia juga sebagai Penasehat PGRI Kec. Batuan, Pendian dan Ketua  PAGORA SMP-SMA, Ketua  PB PERBASI Sumenep dan Ketua MGMP penjas SMA kabupaten Sumenep.

Banyak prestasi yang diraihnya, baik dalam bidang olah raga maupun prestasi lain yang diperoleh secara individu. Prestasi bidang olah raga yang ditangani misal, juara 1 turnamen basket, bola volii, sepak bola, atletik, renang, gerak jalan dan cabang lainnya, baik peringkat daerah, Madura maupun provinsi. Sedang prestasi pribadinya yang sempat diaraih antara lain; Peringkat 1 PSTP 2010, Guru berprestasi Tahun 2006, Kepala sekolah berprestasi 2009, Tiga besar peserta terbaik    Diklat Imtak dan Imtek se Indonesia, Pelatih terbaik sepak bola pelajar, Pelatih terbaik basket pelajar, dan Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Umum Se Madura 

Ayah dari lima orang anak, Deni Suharyadi, Syawal Hari Hidayah, Rabbaniyah Hariyati, Mara Qonita dan  Ilham Hari Hidayah ini sempat diutus sebagai delegasi kunjungan atau studi banding ke ; SMA 3 Malang (2002), SMA 5 Surabaya (2003), MAN Negera Bali (2011), SMA 4 Singaraja Bali (2012), SMA 6 yogyakarta (2013), SMK 1 Jakarta (2014) serta Singapura (2011), Malaysia (2011) dan Thailand (2011).

Tepat pada tanggal 16 Oktober 2014, Drs. Salehoddin mengakhiri jabatannya sebagai kepala SMA Negeri I Sapeken dan selanjutnya memangku jabatan baru sebagai kepala SMA Negeri I Batuan. Namun demikian untuk memimpin lembaga pendidikan yang juga termasuk baru ini, banyak hal yang harus dibenahi,  baik pada sisi manajemen, sarana maupun prasarana sebagai kebutuhan dasar sebuah lembaga pendidikan yang representatif terus diperjuangkan. 

Bersama guru maupun perangkat lainnya, sosok yang kerap disebut-sebut “berani mengambil tindakan” oleh sementara pihak, bukan tanpa alasan kecuali demi meningkatkan kualitas hasil didik sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan jaman. (syaf)